Khawatir Dengan Dunia Pendidikan, Ratusan Massa Forum LSM Riau Bersatu Demo Disdik Riau

0
50
Ketua Umum Forum LSM Riau Bersatu, Ir.Robert Hendriko

PEKANBARU, SUARAPERSADA.com- Selasa (24/9/2024) untuk kali Kedua, Ratusan Massa yang tergabung dalam Forum LSM Riau Bersatu turun kejalan dan menggelar aksi Demo di depan Kantor Disdik Riau dan kantor Gubernur Riau. Dalam aksinya mereka menilai dunia Pendidikan di Riau semakin merosot serta penggunaan anggaran pendidikan sudah tidak sesuai lagi dengan peruntukannya.

Dalam konferensi Pers nya, Ketua Umum Forum LSM Riau Bersatu, Ir.Robert Hendriko didampingi tokoh masyarakat Riau, Fauzi Khadir,  Fajar Simanjumtak dan puluhan mahasiswa mengatakan,  penyampaian pendapat itu telah diatur dalam Undang-undang. Kami menyampaikan terimakasih kepada aparat kepolisian yang memberikan pelayanan yang baik kepada kami, saat menyampaikan pendapat tentang misi pendidikan  khususnya di Riau. Rekan-rekan Kepolisian menemani kami, serta memberikan petunjuk dalam upaya penyelesaian terhadap tuntutan kami. Sehingga aksi berlangsung dengan tertib dan aman, sebut Robert Hendriko

Dikatakan Ketum Forum LSM Riau Bersatu ini menjelaskan, misi pendidikan yang kami bawa bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan, tetapi untuk kepentingan seluruh masyarakat. Pendidikan itu sangat penting. Esensi utama dari pergerakan kami adalah, bagaimana agar mutu pendidikan itu bisa menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bagus dan berdaya saing, ucapnya.

Forum LSM Riau Bersatu melakukan aksi Demo, karena pihak Disdik Riau tidak konsisten dengan apa yang mereka janjikan. Kami berharap agar orang-orang  yang mengisi jabatan di OPD Disdik Riau ini adalah orang yang bertanggung jawab, punya integritas tentang dunai pendidikan.

Lagi kata Robert, aksi ini kami hentikan sementara atas dasar saran dari pihak Kepolisian, artinya bukan dihambat oleh pihak kepolisian. Tetapi pihak kepolisian siap memfasilitasi tuntutan kami untuk disampaikan bahkan untuk mempertemukan kami dengan  Pejabat (Pj) Gubernur Riau, Kepala Kejaksaan Tinggi Riau dan pihak Dinas Pendidikan Riau. “Karena  kalau hanya sekedar menyampaikan pendapat atau tuntutan dimuka umum, tanpa bertemu tentu mereka tidak mengerti apa isi tuntutan kita. Jadi bertemu itu harus,” tegas Robert Hendriko.

Menurut Robert lagi, saat ini adalah momen untuk memilih kepala daerah atau Pilkada. Kami meminta kepada Kepala daerah yang terpilih nantinya, agar dunia pendidikan dijadikan program unggulan atau prioritas.

Ia menegaskan, tujuan utama dari pergerakan Forum LSM Riau bersatu adalah, anggaran yang cukup besar baik melalui APBD dan APBN yang mecapai 20 persen untuk pendidikan gunakanlah dengan benar. Jangan hanya untuk kontek sarana pendidikan saja, tetapi gunakanlah untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan. Yang kita lihat sekarang ini, moralitas, sopan santun anak-anak sudah jatuh. Maaf, anak SD saja sudah tahu tentang masalah “porno”. Jadi mau kemana kita bawa anak-anak  bangsa ini kalau tidak dipertegas soal pendidikan itu,” sebut Robert Hendriko.

Berdasarkan survei dunia, IQ kita dari 78 tingkat aktivitas sudah rendah sekali. Kita jauh tertinggal dari Malaysia, dulu malaysia banyak berguru dari indonesia tetapi sekarang sudah sebaliknya. Artinya mutu pendidikan kita sudah bobrok secara nasional.

Maka dari itu, dalam waktu dekat Forum LSM Riau bersatu bersama tokoh- tokoh Riau dan Mahasiswa yang peduli dengan dunia pendidikan akan melakukan aksi demontrasi secara nasional di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, agar mereka tahu kondisi rill tentang pendidikan. Jangan hanya menghabiskan anggaran cukup besar, tetapi mutu pendidikan semakin bobrok, ucap nya.

“Maka dari itu, Forum LSM Riau Bersatu kembali meminta kepada pemimpin Riau nantinya, agar membenahi sistim pendidikan di negeri ini. Siapa lagi kalau bukan kita,” tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, tokoh masyarakat Riau, Fauzi Khadir menyampaikan, pada hakikatnya negara bisa semakin besar karena adanya pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa. Tetapi sekarang ini dekadensi sumber daya manusia kita semakin hari semakin menurun, mulai dari komitmen kebangsaan, kecerdasan dan rasa memiliki sudah semakin menurun.

Banyak  faktor masalah pendidikan, apapun bentuk kurikulumnya kalau  pelaksanaannya tidak dengan sungguh-sungguh akan percuma. Sebesar apapun anggaran yang digelontorkan kalau di kelola dengan salah tidak ada gunanya, ujar Fauzi Khadir.

“Sekarang bagaimana cara menggunakan dan mengoptimalkan dana besar itu supaya tepat sasaran, khususnya untuk daerah pedesaan dan terpencil supaya diperhatikan,” sebutnya.

Sementara Fajar Simanjuntak memberikan apresiasi kepada Forum LSM Riau Bersatu yang sangat peduli dengan dunia pendidikan khususnya di Riau. Ia menyoroti tentang pendidikan gratis. Pemerintah katanya menerapkan Program sekolah gratis, faktanya masih marak pungutan di sekolah SD dan SMP, bebernya.

Melalui Komite sekolah, mereka melakukan pungutan macam-macam. Modus lainnya, dengan bekerjasama pihak ketiga, siswa membeli buku LKS dan baju seragam. “Jadi mana yang gratis”. Kalau mampu tak masalah, kalau tidak mampu mencicil. Kondisi ini membuat anak-anak tidak merasa merdeka di sekolah. Inilah yang harus di perhatikan pemerintah, sebut Fajar.

Kordinator umum (Kodum) aksi, Indra Gunawan, SE  mengaku sangat kecewa dan mengecam pihak Dinas Pendidikan Riau. Awalnya saat kami melakukan aksi demo pada 12 September 2024, mereka menjanjikan akan melakukan Diskusi  terkait tuntutan kami, tetapi hingga hari ini apa yang mereka janjikan tidak terealisasi, sebutnya.

Adapun tuntukan kami adalah, proses PPDB tahun ajaran 2024/2025 yang kami nilai sarat pelanggaran peraturan yang ditetapkan, penyaluran beasiswa serta pungutan- pungutan di sekolah, salah satunya uang perpisahan. Atas dasar itulah kami  hadir menyampaikan aspirasi. Hari ini kami hadir dari tokoh mahasiswa UNRI, Presiden  mahasiswa Inhil, Presiden Mahasiswa Abdurab dan Wagub Unilak Riau menyampaikan terima kasih kepada Ketum Forum LSM Riau Bersatu, tokoh Riau yang memberikan ruang bagi kami untuk menyampaikan Aspirasi, sebut Indra Gunawan.

Dalam kinferensi Pers tersebut,
IPTU Kimson simarmata, S.H, Kanit Sosbud Intelkam Polresta Pekanbaru menyampaikan, aksi demo oleh Forum LSM Riau Bersatu dan Mahasiswa, pada intinya kami dari Polresta Pekanbaru tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Begitu juga dengan issu yang diaampaikan kami juga memahami, karena sudah pernah disampaikan pada aksi sebelumnya, sebut Iptu Kimson.

Tetapi adahal yang perlu kami sampaikan yakni, pelaksanaan Pilkada, karena besok (Rabu, 25/9/2024) sudah memasuki tahapan kampanye. Jadi kita berharap jangan ada lagi aksi turun kejalan demi menjaga keamanan  dan kenyamanan masa kampanye, ucap nya.

Terkait tuntutan dari Forum LSM Riau Bersatu, kami akan menjembatani ke pihak Disdik, Pemprov Riau dan Kejati Riau agar terbuka pintu komunikasi sehingga kedepan tidak perlu lagi aksi turun ke Jalan khususnya selama tahapan Kampannye Pilkada. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Ketum Forum LSM Riau Bersatu dan Mahasiswa atas kerjasamanya dalam menjaga ketertiban saat melakukan aksi, sebut Kanit Sosbud Intelkam Polresta Pekanbaru ini. (jsR).

 

Tinggalkan Balasan