“Wujudkan Ketahanan Pangan di Pelalawan, Gubri dan Bupati Pelalawan Bersama Wamentan Gelar Tanam Cabai”

0
65

PELALAWAN, SUARAPERSADA.com – Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan selalu muncul persoalan dalam masyarakat, terutama masalah ekonomi. Dalam dua tahun terakhir, dampak wabah Covid-19 melanda dunia membuat perekonomian masyarakat jadi babak-belur termasuk di Indonesia.

“Tetapi seberat apapun persoalan, pemerintah tidak boleh menyerah. Pemerintah jangan pernah berhenti bekerja untuk mencari solusi atas berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi pada acara tanam cabai bersama Gubernur Riau Syamsuar dan Bupati Pelalawan Zukri Misran di lahan milik Pemkab Pelalawan, Senin (10/10/2022) yang lalu.

Seperti diketahui, bahwa inflasi di beberapa daerah cukup tinggi akibat melonjaknya harga sejumlah bahan pokok Seperti cabai dan beras. Inflasi semakin naik seiring naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah Provinsi Riau, sebagaimana ditegaskan Gubri Syamsuar telah melakukan berbagai upaya.

Untuk menstabilkan harga cabai, Gubri sejak dua bulan lalu telah mencanangkan Gerakan Tanam Cabai di berbagai kabupaten/kota. Bahkan di beberapa lokasi lahan milik Pemprov Riau sudah ditanam cabai. Termasuk di pekarangan kantor dan rumah ASN.

Tapi sekarang untuk Riau tidak lagi hanya cabai yang jadi penyebab inflasi tapi yang utama malah beras, jelas Gubri Syamsuar di kesempatan yang sama.

Untuk itu pula, Gubri mengatakan bahwa Pemprov Riau melakukan berbagai cara agar harga beras tidak naik di Riau. Upaya itu misalnya, dengan mengganti biaya transportasi para distributor beras. Sehingga beras yang dibeli harganya sama sampai di Riau.

“Jika beras dibeli distributor misalnya di Sumbar maka berapa harga di Sumbar, begitu sampai di Riau harganya juga harus sama. Karena kita ganti biaya transportasinya dari Sumbar ke Riau,” ulas Gubri.

Gubri berharap, upaya yang dilakukan Pemprov Riau ini juga diikuti oleh Pemkab/Pemkot. Jadi pihak Pemkab juga bisa mengganti transportasi distributor sampai ke daerahnya. Kalau Pemprov mengganti transportasinya sampai ke Pekanbaru (ibukota provinsi) dari Pekanbaru ke kabupaten, silahkan Pemkab yang menanggulangi, sehingga harga beras sampai di kabupaten tidak naik.

Di sisi lain, Wamentan Harvick Hasnul Qolbi menyebut bahwa beberapa tahun terakhir, bisa dikatakan tahun-tahun yang penuh duka cita.

“Berbagai wabah dan ujian datang silih berganti. Ini tahun-tahun amul huzna (tahun-tahun yang penuh kesedihan),” tutupnya.**(ADV Kab Pelalawan)

Tinggalkan Balasan