Hingga Maret 2021, Riau Inflasi 0,10 Persen Dengan IKH 105,39

0
243
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin

PEKANBARU, SUARAPERSADA.com–Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin, dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang berlangsung secara virtual, Kamis (1/4/2021) lalu menjelaskan, hingga bulan
Pada Maret 2021, Riau mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,39. Inflasi Tahun Kalender (Januari – Maret 2021) sebesar  0,22 persen dan Inflasi Year on Year (Maret 2020 – Maret 2021) sebesar 1,87 persen. jelasnya.

Diuraikannya, dari 3 kota IHK di Provinsi Riau,  Kota yang mengalami inflasi yaitu Kota Pekanbaru sebesar 0,15 persen.
dan dua kota mengami deflasi. yaitu Kota Dumai sebesar -0,04 persen dan Kota Tembilahan sebesar -0,07 persen.

“Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga dibuktikan dengan naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok kesehatan sebesar 1,46 persen, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,22 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,09 persen, kelompok perlengkapan, peralatan  dan  pemeliharaan  rutin  rumah  tangga  sebesar 0,07  persen, kelompok transportasi sebesar 0,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,01 persen,” jelasnya.

Di sisi lain, satu kelompok mengalami deflasi yaitu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,53 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.

“Komoditas yang memberikan andil kenaikan harga pada Maret 2021,yakni, cabai merah, obat dengan resep, ikan serai, bawang merah, sepeda motor, baju muslim wanita, ikan tongkol, rokok kretek filter, cumi-cumi, ikan asin teri, daging ayam ras, minyak goreng, tempe, dan lain-lain,” lanjutnya.

Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, adalah cabai rawit, emas perhiasan, beras, telur ayam ras, pisang, mobil, ayam hidup, bayam, cabai hijau, bahan bakar rumah tangga, dan lain-lain.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, tujuh kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertiggi terjadi di Kota Bungo sebesar 0,35 persen, diikuti oleh Kota Jambi sebesar 0,33 persen dan Kota Padang sebesar 0,32 persen.

Sementara itu deflasi tertinggi terjadi  di Kota Padang Sidimpuan dan Kota Meulaboh msebesar -0,57 persen, paparnya.(rls/jsR)

Tinggalkan Balasan