SUARAPERSADA.com -Sebentar lagi, umat Hindu di Bali akan segera merayakan Tahun Baru Saka yang disebut juga sebagai Nyepi Day. Jatuh pada tanggal 23 Maret 2023, New Year di Bali telah ditetapkan sebagai hari cuti bersama oleh pemerintah lho!
Bali Hindu New Year memiliki sejarah yang panjang. Berawal dari Pendeta India bernama Aji Saka yang datang ke Indonesia, lalu dimulailah penanggalan Kalender Saka. Sejak tahun 58 Masehi, penanggalan Saka ini diberlakukan sebagai bentuk penghormatan dari Raja Kanishka 1 pada bangsa Saka.
Perayaan Tahun Baru Saka di Bali diawali dengan sebuah upacara yang disebut Tilem Sasih Kesanga (bulan mati Maret). Upacara tersebut merupakan kurban suci yang menggabungkan unsur alam dengan meniadakan segala aktivitas. Oleh karena itulah tercipta tradisi “nyepi”.
Hari Raya Nyepi menjadi momen sakral bagi umat Hindu di Bali karena meninggalkan semua aktivitas yang bersifat duniawi. Nyepi adalah waktu untuk bermeditasi dalam keheningan untuk merefleksikan diri. Nyepi Day pun selalu disambut dengan suka cita oleh masyarakat Bali.
Nah, beberapa hari sebelum Nyepi di Bali, ada beberapa tradisi khusus yang wajib dilakukan. Jadi, inilah saat yang tepat untuk berlibur dan menyaksikan langsung berbagai perhelatan acara. Simak ulasan lengkap di bawah ini, yuk!
Berburu Tiket Bus
Sekarang ini perjalanan ke luar kota menggunakan bus kian diminati para pelancong. Selain soal kenyamanan, harga tiket bus pun cukup ekonomis jika dibandingkan dengan moda transportasi umum lainnya. Jadi, perjalanan dengan shuttle bus sangat cocok untukmu yang ingin berlibur sambil menikmati keindahan panorama alam.
Untuk Tiket Bus Jakarta-Bali berkisar dari Rp530.000 hingga Rp665.000 dengan waktu tempuh selama 18-24 jam. Sementara itu, rute Jogja-Bali akan memakan waktu 19 jam perjalanan dengan tiket bus sekitar Rp335.000–Rp370.000. Terakhir, untuk harga Tiket Bus Surabaya-Bali sebesar Rp210.000 sampai Rp400.000 yang ditempuh selama 15 jam perjalanan.
Pesan tiket bus bisa dilakukan di situs online untuk memudahkan perencanaan liburan. Tersedia beberapa kelas armada, seperti Executive AC, Sleeper Bus, dan shuttle bus. Fasilitas yang nyaman juga tak perlu dikhawatirkan lagi, sebab terdapat AC dingin, kursi nyaman, TV untuk hiburan, toilet, dan sebagainya.
New Year di Bali
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, menjelang Bali Hindu New Year dilaksanakan ada beberapa tradisi yang tak boleh dilewatkan. Rangkaian tradisinya adalah Melasti, Tawur Agung Kesanga, dan Pengerupukan. Kamu bisa menyaksikan dan ikut memeriahkan tradisi tersebut di beberapa tempat yang ada di Bali.
Melasti diadakan tiga hari menjelang Hari Raya Nyepi dengan mengarak Pralingga mengelilingi desa dan berakhir di pantai. Menjelang satu hari sebelum Nyepi Day, upacara Tawur Agung Kesanga di lapangan Puputan Badung Denpasar. Kedua upacara ini bermakna menyucikan kekuatan dalam diri manusia dan alam semesta.
Terakhir, pada malam harinya diselenggarakan upacara Pengerupukan di mana Ogoh-ogoh (patung dalam kebudayaan Bali) akan diarak di sepanjang jalan. Ogoh-ogoh ini berbentuk besar dan menakutkan yang melambangkan keburukan dunia yang harus dibasmi. Dengan diiringi oleh gamelan baleganjur, pawai Ogoh-ogoh diharapkan dapat mendatangkan kebaikan untuk dunia.
Pada puncak Hari Raya Nyepi, semua aktivitas normal ditiadakan. Misalnya, tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak keluar rumah, dan tidak menikmati hiburan apa pun. Hal tersebut dinamai dengan Catur Brata dan dimulai dari pukul 6 pagi sampai 24 jam setelahnya.
Rekomendasi Tempat Wisata
Liburan saat Bali Hindu New Year tentu akan memberikan sensasi yang berbeda dan pastinya lebih seru! Berikut rekomendasi tempat untuk dikunjungi:
1. Pantai Untuk Upacara Melasti
Upacara Melasti identik dengan menyucikan diri menggunakan sumber air kehidupan. Oleh karena itu, Melasti selalu dilaksanakan di pantai-pantai yang ada di Bali. Kamu bisa menyaksikan upacara ini di Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pantai Jimbaran, Pantai Paseban, atau di Pantai Candidasa.
2. Pawai Ogoh-ogoh
Tujuan utama dari upacara Pengerupukan adalah mengusir Buta Kala sebagai simbol kejahatan di dunia. Ada beberapa tempat untuk menyaksikan arak-arakan Ogoh-ogoh tersebut. Di antaranya adalah Alun-alun Denpasar, Kuta, Gianyar, Klungkung, dan Jembrana.
3. Upacara Omed-omedan
Setelah Nyepi di Bali berakhir, ada upacara yang diselenggarakan dengan nama Omed-omedan. Dalam tradisi ini pemuda dan pemudi yang belum menikah dan berusia 17–30 tahun akan dikumpulkan. Kemudian mereka akan bersembahyang bersama, saling berpelukan, hingga tarik menarik.
Keunikan dari Omed-omedan adalah para peserta akan disiram air selama acara berlangsung. Hal ini pun dimaksudkan untuk mempererat kebersamaan antar peserta. Keseruan tradisi ini dapat kamu saksikan di wilayah Denpasar, Banjar Kaja, dan Desa Sesetan.
Selain tempat-tempat perayaan New Year di Bali tersebut, tentunya masih banyak wisata yang seru. Garuda Wisnu Kencana, Pura Tanah Lot, Pantai Uluwatu, dan kuliner di Jimbaran adalah tempat wisata yang tak boleh dilewatkan. Pastikan juga kamu selalu menghormati dan menghargai aturan selama mengikuti upacara di Bali, ya! ***