BATAM, SUARAPERSADA.com – Sebanyak 185 Kepala Keluarga (KK) di Pulau Nguan, Kelurahan Galang Baru, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kini bisa menikmati listrik 24 jam.
Hal ini setelah PT PLN (Persero) melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah sukses menghadirkan listrik di Pulau Nguan yang masuk kategori wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) dengan menuntaskan pembangunan 5 unit _Tower Crossing_ dengan tinggi 67 meter dan saluran udara tegangan menengah sepanjang 1,64 kilometer sirkuit (kms) pada Kamis (19/9/2024).
Gubernur Kepulauan Riau, H Ansar Ahmad, menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih sebesar-besarnya atas upaya-upaya yang dilakukan PLN dalam menghadirkan terang di Kepulauan Riau (Kepri).
“Kami menyampaikan terima kasih dan rasa syukur karena listrik telah menyala 24 jam di Pulau Nguan. Melistriki pulau-pulau di Kepulauan Riau merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah, kendala geografis seperti harus menyeberangi lautan, menelusuri perairan, kabel dan material listrik lainnya harus digotong, diangkat, dan dibawa sendiri oleh Petugas PLN menjadi tantangan tersendiri namun PLN berhasil menghadirkan terang bagi masyarakat,” ujar Ansar, lewat keterangan tertulisnya kepada media, Rabu (25/9/2024).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau, Tonny Bellamy, dalam keterangannya membenarkan, PLN telah merampungkan pembangunan Tower Crossing 20 kilo volt (kV) guna memasok listrik dari Pulau Galang Baru ke Pulau Nguan.
“Pembangunan _Tower Crossing_ 20 kV ini bagian dari program untuk meningkatkan Rasio Desa Berlistrik di Kepulauan Riau yang saat ini telah mencapai 99,76%. Untuk masyarakat Pulau Nguan, kini listrik telah dipasok dari sistem kelistrikan PLN Batam melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sehingga warga di Pulau Nguan dapat menikmati listrik 24 jam,” ungkap Tonny.
Tonny menambahkan, selama ini warga di Pulau Nguan menggunakan penerangan seadanya melalui pembangkit listrik swadaya masyarakat yang hanya menyala dimalam hari. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut masih terisolir dan sulit dijangkau.
Penggunaan Tower Crossing 20 kV dinilai praktis dipilih sebagai jawaban untuk menjahit dan menghadirkan listrik di Pulau Nguan serta menjadi salah satu upaya PLN untuk mendorong Program Dedieselisasi sekaligus mendukung tercapainya target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Hadirnya listrik PLN yang andal dan ramah lingkungan ini bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan energi fosil untuk kegiatan sehari-hari. Harapannya, ekonomi dan produktivitas dapat meningkat serta mendorong kesejahteraan masyarakat Pulau Nguan dan sekitarnya,” ujar Tonny.**(rls/pln)
Editor : Tambunan