Kepala Depot Bantah Praktik “Pungli” di Terminal BBM Pertamina Dumai

0
2550

DUMAI, SUARAPERSADA.com – Kepala Depot terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) Dumai membantah tidak ada praktik pungli di lingkungan depot terminal BBM Pertamina Dumai sebagaimana pernah di rilis media ini.

Kepala depot terminal bbm Pertamina Dumai mengatakan, jika ada person dan bukti yang pungli, dimintanya untuk di infokan ke pihaknya.

“Info kepala depot tidak ada praktek pungli disana, jika memang ada tolong di infokan person, dan jika ada buktinya kita akan tindaklanjuti,” ungkap kepala depot, melalui bagian SER retail teminal BBM Pertamina Dumai, Rifky Karfa Nasution.

Ditanya apa tanggapan kepala depot Pertamina soal BBM yang di “kencingkan” oknum-oknum supir truk tanki pengangkut BBM di lokasi penampungan BBM illegal, bukan kah adanya suatu konsfirasi antara oknum-oknum sopir dan oknum-oknum petugas depot ? kepala depot itu tidak ada jawaban.

Demkian ditanya soal informasi dugaan praktik pungli yang dibantah pihak depot, apakah ada hubungannya dengan BBM yang di kencing alias dijual oknum sopir..?, lagi-lagi kepala depot tersebut juga tidak bersedia mengklarifikasinya.

Sebagaimana dirilis media ini sebelumnya, salah seorang sumber terpercaya kepada awak media ini mengatakan ada dugaan “praktik pungli” di lingkungan depot terminal BBM Pertamina Dumai dan katanya sudah lama berlangsung.

Uang dugaan pungutan liar (pungli) dimaksut kata sumber itu merupakan pemberian oknum-oknum sopir truk tanki BBM kepada oknum-oknum petugas di tiga lokasi depot bbm tersebut.

Diantaranya, di pintu masuk yang ada dilapangan parkir dalam kawasan terminal menuju pompa pengisian BBM ke truk tanki, oknum sopir disebut memberikan uang kepada oknum security Rp 10 rb hingga Rp 20 rb.

Kemudian setelah si sopir truk tanki masuk di pengisian atau sedang bermuat bbm ke dalam truk tanki, oknum sopir katanya juga memberikan uang Rp 20 ribu ke oknum petugas per sekali masuk.

Sementara itu, disaat truk tanki usai bermuat dan masuk ke pos pemeriksaan isi muatan BBM, si oknum sopir katanya juga harus merogoh kantongnya untuk oknum petugas pemeriksa antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Menurut sumber yang tidak bersedia namanya di ekspos itu mengatakan, bahwa uang yang diberikan oknum-oknum sopir kepada oknum petugas dimaksud, hanya sebagai uang pengertian saja.

Hingga berita ini kembali di ekspos, ratusan sopir truk tanki pengangkut bbm dari terminal bbm PT Pertamina Dumai, belum berhasil di konfirmasi crew media ini.**(Tambunan)

Tinggalkan Balasan