“Saat lebaran Idul Fitri nanti, mobilitas kendaraan bisa melewati tol pertama di bumi lancang kuning ini.” Informasi tersebut menjadi kabar baik saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau seksi satu jalan tol Pekanbaru-Dumai, yang sudah tuntas dalam tahap pengerjaannya, Jumat (21/2/20).
Di lokasi Jokowi langsung mendapatkan penjelasan, terkait tol Pekanbaru-Dumai secara keseluruhan. Mulai seksi satu hingga seksi enam yang terbentang dari Muara Fajar Pekanbaru sampai Kota Dumai.
Usai mendapatkan penjelasan terkait tekhnis pengerjaan jalan tol, Jokowi meyakinkan akhir April proyek pengerjaan jalan tol Pekanbaru-Dumai tuntas.
“Panjang tol 131 kilometer ini diharapkan akhir April selesai. Akhir April tuntas, berarti saat lebaran sudah bisa dilewati kendaraan,” ungkap Jokowi.

Jokowi menekankan, dengan tuntasnya tol Pekanbaru-Dumai akan memangkas jarak dan waktu tempuh. Dimana sebelumnya jarak tempuh Pekanbaru-Dumai 4-5 jam, nanti dapat dipangkas hanya menjadi 1,5 jam sampai 2 jam. Sehingga dampak positif dengan adanya tol Pekanbaru-Dumai, terjadi mobilitas kendaraan, barang dan orang lebih cepat dari biasanya.
“Jarak tempuh 4-5 jam, nanti bisa dipangkas 1,5 sampai dua jam. Mobilitas jadi cepat, mobilitas orang juga begitu. Semua arahnya ke situ. Sehingga daya saing kita juga semakin tinggi,” ungkap Jokowi.

Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi didampingi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, juga menyerahkan Surat Keputusan (SK) sertifikat Kehutananan Sosial kepada masyarakat di Provinsi Riau.
Penyerahan sertifikat ini berlangsung di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau, Jumat (21/02/2020) yang disaksikan oleh berbagai elemen masyarakat.
Selain Presiden Joko Widodo dan Gubri, turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimuljono, serta Bupati/Walikota se Provinsi Riau.
Joko Widodo menjelaskan, penyerahan sertifikat kehutanan sosial ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan hutan sebagai penopang kehidupan.

“Alhamdulillah SKnya sudah dipegang masyarakat, sisa hutan rakyat akan kita usahakan dalam lima tahun ke depan segera diserahkan ke rakyat,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, dari 12,7 juta hektare hutan yang ada di Indonesia, empat juta lebih telah diterbitkan sertifikatnya dan telah diserahkan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan tersebut, baik itu hutan adat, hutan lindung atau kawasan hutan lainnya. “Tentunya kalau sudah diserahkan dikelola dan dijadikan lahan produktif menunjang perekonomian,” terangnya.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga bermaksud akan segera menyelesaikan segala persoalan sengketa hutan dan lahan yang terjadi di masyarakat, sehingga ke depannya tidak ada lagi perselisihan yang mengakibatkan permusuhan berkepanjangan di masyarakat.

“Banyak yang mengadu ke saya, bahkan sampai sudah 20 tahun bersengketa. Ini kita usahakan untuk kita cari titik tengahnya,” tutupnya.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan ada sebanyak 164 sekolah di Provinsi Riau dalam tahap renovasi dan rehab total. “Di tahun 2019 ada sebanyak 1.671 sekolah madrasah mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK yang direnovasi dan rehab total. Sedangkan untuk Provinsi Riau ada sebanyak 164 sekolah,” ungkapnya saat diwawancarai awak media.

Sebelumnya Jokowi sudah mengunjungi MTsN 3 Pekanbaru yang merupakan salah satu sekolah dalam tahap renovasi itu. Kunjungan tersebut dilakukannya pada Jum’at pagi. Dikatakan Jokowi renovasi sekolah ini masuk dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan dilakukannya pada masa kepemimpinannya 5 tahun kedepan. Oleh karenanya, ia mengaku untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan sarana yang mumpuni. “Kalau sarana prasarana tidak memberikan dukungan maka pengembangan SDM mustahil akan kita capai,” pungkasnya.**(Galeri/HumasprovRiau)
[…] Baca juga : Jokowi Prioritaskan Perhutanan Sosial dan Sarana Pedidikan di Riau […]
[…] Baca juga : Jokowi Prioritaskan Perhutanan Sosial dan Sarana Pedidikan di Riau […]